Minggu, 20 April 2014

Peace in Urban Setting Manila; From Water to Attitude Rehabilitation

Warrior of River. Adalah sebuah kelompok penjaga kali yang secara sukarela membersihkan sampah-sampah di sungai anakan yang menuju Sungai Pasig di Manila. Salah satu sungai besar yang menjadi muara sungai dan kanal yang melintas di kawasan padat Manila. Warrior of River adalah satu elemen dari sebuah perubahan yang ada digagas oleh sebuah projek bernama Kapit Bisig Para Sa Ilog Pasig, yang diketuai oleh Michael C. Rubio. Dengan memiliki darah asli sebagai anak yang dibesarkan di pemukinan padat di Manila, upaya rehabilitasi Sungai Pisig menjadi target utama Michael untuk melakukan transformasi prilaku warga. 

Yang pertama dilakukan oleh Michael dan kawan-kawan adalah rehabilitasi fisik kanal yang disepanjang pemukiman padat urban di kota Manila. Kanal yang ada bukan lagi berupa kanal, tetapi tumpukan sampah yang bahkan bisa didirikan sebuah bangunan diatasnya, karena begitu padatnya. Perubahan harus dilakukan. Dengan menggandeng private sector dan pemerintah setempat, maka pembersihan kali dilakukan dengan mengangkat sampah, melakukan rehabilitasi air sungai yang hitam dan mengembalikan fungsi sungai sebagai daerah hijau.

Berton-ton sampah dikeluarkan dari badan sungai dan diangkut pergi dari kawanan padat ini. Ini semua dilakukan dengan gotong royong warga. Semua warga berpartisipasi dalam upaya pembersihan sampah ini. Kedua adalah proses rehabilitasi air hitam berpolusi yang menggunakan dua cara yaitu menggunakan teknologi island incubator, yaitu sebuah alat berat yang diletakkan di tengah sungai berfungsi untuk mematikan bakteri dan menjernihkan air secara bertahap. Namun sayangnya, alat raksana ini dinilai tidak efektif karena selain harga mahal, mesin incubator ini sulit merawatnya. Michael sendiri tidak merekomendasikan menggunakan alat ini. Model penjernihan air secara tradisional dilakukan dengan memelihara ikan penjernih limbah dan menanam jenis tanam-tanaman yang berfungsi untuk menghilangkan bakteri dan menjernihkan air. Tubuhan-tumbuhan itu diantaranya adalah sejenis rumput gajah, gulma seperti enceng gondok, sejenis talas dan berbagai tumbuhan rambat yang dalam waktu beberapa tahun ini tumbuh subur di sepajang sungai. 

Rehabilitasi air kemudian membawa pada perubahan prilaku warganya dengan tidak membuat sampah di sungai dan secara sigab dan bergantian menjadi penjaga sungai atau Worrior of River. Setelah sungai direhabilitasi fungsinya, tahap berikutnya adalah rehabiltasi pasar. Bukan saja membuat pasar menjadi bersih dan nyaman, tetapi juga secara bertaham memulihkan fungsi pasar sebagai pusat transaksi jual beli. Bukan tempat mangkal para preman dan pengedar obat-obat terlarang. Posisinya sebagai manager pasar, membuat Micheal juga memiliki kekuasaan untuk mengubah fungsi pasar yang lebih nyaman. 

Kami mendapatkan kesempatan berjalan di dalam Pasar Paco dan terkesan sekali melihat kebersihan dari pasar dan pulihnya fungsi pasar sebagai tempat mencari hidup warga metropolitan di Manila. Bahkan, menurut penutusan dari Micheal pada preman secara perlahan digeser karena tidak ada lagi tempat buat mereka. Senang melihat anak-anak bermain gembira di area sekitar pasar dan para pedagang yang merasa nyaman berjualan di sana. Juga tentu saja, terkesan pada Worrior of River yang telah mendedikasikan semua anggota keluarganya untuk menjaga sungai. *** 

Tulisan ini hasil dari kunjungan ke Lingkod Kapamilya Foundation yang memiliki projek rehabilitasi sungai berpolusi di Manila. Saya bersama ke 9 Asia Development Fellows berkesempatan bertemu dengan para stakeholders yang berjasa pada proses rehabilitasi sungai. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar