Ada tiga masalah utama yang muncul dari konsolidasi Indonesia Timur untuk Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (P3AKS) yaitu tidak tersistematikanya Early Warning System (EWS) dan respon cepat konflik, struktur dan operasi keamanan tidak sensitif gender, dan masih rendahnya kapasitas perempuan dalam resolusi konflik. Selain itu, isu ketidaksiapan P2TP2A dalam melakukan perlindungan korban GBV juga muncul, dan yang tak kalah pentingnya adalah akuntabilitas dan transparansi pemerintah. Workshop Konsolidasi Indonesia Timur ini diselenggarakan pada tanggal 8-10 Juni 2016 di Hotel Grand Mulia Palu. Dihadiri oleh 25 perwakilan perwakilan masyarakat sipil. Sayangnya hanya dua perwakilan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari Propinsi Sulawesi Tengah dan Kota Palu yang mengikuti forum ini mulai awal sampai selesai secara penuh.
Tujuan utama konsolidasi Indonesia timur adalah untuk membuat skenario besar peran CSO untuk mensinergikan dengan target pemerintah dalam membumikan RAN P3AKS.